Pernah mendengar penyakit sinusitis? Sinusitis adalah peradangan pada hidung atau paranasal. Terdapat empat sinus yang berada dalam rongga hidung yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi), sinus etmoidalis (kedua mata), sinus frontalis (dahi), sinus sfenoidalis (belakang dahi).
Sinusitis disebabkan oleh aliran udara dari dan ke rongga sinus dan pengeluaran cairan mucus mengalami gangguan. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh flu, alergi, demam, dan bahan-bahan iritan yang mengakibatkan pembengkakan di ostia. Sehingga, terjadi jalan buntu pada lubang drainase yang menyumbat aliran sinus dan pengeluaran cairan mukus.
Berdasarkan penyebab terjadinya, sinusitis dibedakan menjadi dua:
Rhinogenik: terjadi di sekitar hidung yang disebabkan oleh penyumbatan pada hidung sehingga terjadi sinusitis.
Dentogenik: disebabkan kelainan pada gigi sehingga berakibat gigi graham atas mengalami sinusitis infeksi.
Sinusitis bisa juga disebabkan oleh beberapa jenis bakteri seperti: Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Staphylococcus aureus, Moraxella catarrhalis, Streptococcus pyogenes.
Gejala sinusitis memiliki gejala-gejala seperti: nyeri pada daerah wajah, sakit kepala, dan demam, wajah pucat, ingus mengalami perubahan warna, hidung tersumbat, mengalami nyeri saat menelan dan batuk. Jika kepala penderita ditundukkan ke depan, penderita akan mengalami sakit kepala yang parah. Pada tahapan lanjutan, penderita akan mengalami mata gatal dan bersin-bersin.
Sinusitis dapat diobati dengan pemberian antibiotik, parasetamol, dan dekongestan. Namun, ada beberapa bahan herbal yang dapat dijadikan sebagai obat untuk sinusitis. Beberapa herbal tersebut adalah:
Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto mengandung zat-zat yang berfungsi sebagai anti-radang, anti-infeksi, meredakan nyeri, dan analgesik. Pengobatan dilakukan dengan merebus 9 – 15 gram sambiloto kering, lalu minum airnya. Untuk pengobatan luar, sambiloto dihaluskan, air dari sambiloto diteteskan ke hidung.
Lidah buaya (Aloevera)
Tanaman yang berkhasiat untuk kecantikan ini memiliki efek anti-radang dan penghilang nyeri. Pengobatan menggunakan lidah buaya dilakukan dengan merebus dagingnya, lalu diminum. Untuk pengobatan luar, cairan lidah buaya diteteskan ke hidung.
Jahe (Zingiber officinale)
Jahe yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh ini mampu melegakan saluran napas dan mengurangi penyumbatan lender, serta anti-radang.
Sambung nyawa (Gynura procumbens back)
Sambung nyawa memiliki efek anti-radang dan melancarkan pernapasan.
Bawang putih (Allium sativum)
Rempah yang sering dijadikan bumbu penyedap ini memiliki sifat antibiotik, menstimulasi sistem imun, dan melegakan pernapasan.
Kunyit (Curcuma longa L)
Pewarna kuning alami ini mampu mengurangi penyumbatan, anti-radang, dan anti-bakteri.
Serai (Andropogon citratus)
Tannaman yang memiliki bau yang harum ini dapat melancarkan sirkulasi meridiam dan darah, anti-radang, dan menghilangkan rasa sakit.
Krisan (Chrysanthenum morifolium Ram.)
Selain cantik, bunga krisan berfungsi sebagai penurun panas, antibiotik, anti-radang, menurunkan tekanan darah, dan membersihkan darah.
Dari herbal-herbal yang berfungsi sebagai antibiotik, anti-radang, dan menghilangkan sakit ini dapat dijadikan sebagai ramuan untuk mengobati penyakit sinusitis, berikut ramuannya:
Ramuan I
Bahan yang harus disipakan adalah 5 batang serai, 3 buah jeruk nipis yang tua, 7 lembar daun sirih, 17 biji cengkeh, dan 2 jari jahe. Jahe dan serai dicuci lalu dimemarkan. Kulit jeruk nipis dikupas lalu dibelah menjadi 4 bagian. Semua bahan direbus bersama 6 gelas air hingga airnya menjadi 3 gelas. Ramuan ini diminum 3 kali sehari setelah makan dengan dosis setengah gelas sekali minum.
Ramuan II
Bahan yang harus disiapkan adalah 10 gr jahe, 5 siung bawang putih, dan 60 gr lokio. Semua bahan direbus dengan 600 ml air hingga tersisa menjadi 300 ml, setelah agak hangat, air rebusan disaring. Ramuan diminum secara teratur setiap dua kali sehari.
Agar pengobatan menghasilkan hasil yang maksimal, penderita sinusitis dianjurkan tidak mengkonsumsi makanan penyebab alergi seperti: kepiting, udang, dan tongkol. Takhanya itu, penderita juga harus menghindari minusm es dan berada di ruangan dingin. Jika terpakasa di ruangan dingin, sebaiknya menggunakan jaket.
0 comments:
Post a Comment