Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menilai, banjir yang melanda DKI Jakarta hari ini tak sebesar 2007, sementara itu pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung Jakarta masih dalam proses.
"Ancaman banjir seperti ini masih akan terjadi beberapa tahun mendatang, tetapi hari ini tak sebesar 2007," kata Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Kementerian PU, Pitoyo Subandrio, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ketinggian air di pintu air Manggarai hari ini sebesar 10030 cm atau masih di bawah 2007 sebesar 10080-10090 cm.
"Artinya, ketinggian air di permukaan sungai hanya 960 cm atau 70 cm lebih rendah dibanding 2007. Jadi, cenderung turun," katanya.
Sementara itu, katanya, pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung saat ini masih dalam proses, terutama untuk membuat pintu air tambahan di Manggarai dan Karet masih dalam proses.
Oleh karena itu, dia memperkirakan derita warga bantaran Kali Ciliwung akan selesai, jika mereka direlokasi di rumah-rumah susun yang sedang di rencanakan pihak terkait, jadi dilaksanakan.
"Situasinya memang tidak bisa dijamin bebas banjir pada beberapa tahun ke depan," katanya.
Terkait dengan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung dan lainnya di sepanjang kali-kali Jakarta (semuanya 13 sungai, red) oleh Kementerian PU, Pitoyo menggarisbawahi, semuanya sesuai jadwal.
"Tidak ada rencana percepatan, semuanya sesuai jadwal," katanya.
Sebelumnya, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan, pemerintah tidak menjamin Jakarta akan bebas dari banjir hingga beberapa tahun mendatang.
Hal itu karena program normalisasi sejumlah sungai dan lainnya tuntas 2017-2018.
"Kendati program ini selesai pada 2017/2018, Jakarta tak dijamin bebas banjir," kata Djoko.
Apalagi, kata Djoko, tak ada satupun kota-kota besar di dunia yang mutlak bebas banjir, apalagi untuk Jakarta yang garis permukaannya di bawah air laut.
Namun, tegasnya, pihaknya bersama pemerintah daerah telah menyusun serangkaain program, mulai dari normalisasi sejumlah sungai di Jakarta, hingga revitalisasi situ dan embung.
"Jadi, ada bagian pusat dan pemda DKI. Total anggaran hingga 2016 sekitar Rp6,9 triliun dengan sasaran mengurangi titik genangan sebanyak 67 titik dari total 78 titik," katanya.
Djoko memberikan contoh, untuk pekerjaan normalisasi dari 13 sungai yang ada, beberapa sungai tanggung jawab pusat adalah, Kali Angke, Kali Pasangrahan, Kali Krukut, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat dan Kali Cakung.
Sedangkan, untuk kewenangan Pemda DKI Jakarta, antara lain, Kali Sekretaris, Kali Grogol, Kali Cideng, Kali Baru Timur.
Tidak hanya itu, kata Djoko, saat ini juga sedang dalam proses lelang dengan anggaran pinjaman Bank Dunia berupa Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).
"Proyeknya antara lain untuk Cengkareng Drain, Sunter Hilir dan Muara Banjir Kanal Barat dengan total anggaran Rp1,4 triliun," katanya.(rr)
0 comments:
Post a Comment