• home
Home » » Taman Nasional Siberut

Taman Nasional Siberut

Simakobu


Taman nasional siberut berada di pulau siberut, termasuk wilayah sumatera utara.  Pulau ini terletak di selat mentawai atau kurang lebih 155 km dari kota padang . taman nasional ini 60% kawasannya ditutupi oleh hutan primer Dipterocarpaceae, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Hutan relatif masih alami, dominan pohon-pohon besar yang tingginya mencapai 60 meter, dan kaya dengan flora dan fauna langka yang endemik.

        Disamping kekayaan keanekaragaman hayatinya, taman nasional siberut merupakan rumah bagi masyarakat mentawai yang masih hidup secara tradisional dan selaras dengan alamnya. Dalam banyak hal, masyarakat mentawai merupakan salah satu dari bangsa Indonesia yang masih mempertahankan budaya nenek moyangnya. Pulau siberut termasuk taman nasional yang merupakan salah satu cagar biosfit di Indonesia yang ditetapkan UNESCO dalam program Man and the Biosphere ( MAB ) .

Ada beberapa sejarah kawasan di taman nasional siberut :

1.      Konservasi di pulau siberut telah di mulai tahun 1976 dengan ditetapkannya kawasan suaka margasatwa teite batti dengan luas 6.500 ha.

2.      Pada tahun 1979 kawasan suaka margasatwa teite batti diperluas menjadi 56.500 ha dan diubah statusnya menjadi Suaka Alam.

3.      Melalui program Man and the Biosphere ( MAB ) pada tahun 1981 United Nations Educational Scientifik dan Cultural Organization (UNESCO), pulau siberut ditetpakan sebagai Cagar Biosfir di Indonesia.

4.      Kemudian pada tahun 1982, ditunjuk pula kawasan suaka alam di pulau siberut  seluas 50.000 ha dibagian selatan.

5.      Pada tahun 1993, taman nasional siberut ditunjuk dengan luas 190.500 ha. Taman nasional siberut merupakan gabungan dari  kawasan suaka alam (132.900 ha), hutan lindung (3.500 ha), hutan produksi terbatas (36.600 ha) dan hutan produksi tetap (36.600 ha).

Secara Fisik Geologi dan tanah siberut adalah pulau sedimen yang didominasi oleh serpihan, endapan dan marmer berumur relative muda, Ada beberapa daerah kecil terdiri dari konglomerasi pra-miocene yang mengandung sista (lapisan karang tipis), kwarsa dan sedikit karang kapur yang mungkin terbentuk pada masa Miocene, serta beberapa batuan vulkanis yang bersebaran yang mungkin berasal dari ledakan gunung api di sumatera pada masa Meiocen. Tetapi sebagian besar dari bentukan geologis muncul pada masa Pliocene, dan holocen.

  Masa Pleistocene ditandai dengan terangkatnya secara umum busur non-vulkanik kepulauan sumatera barat. Namun tampaknya kepulauan mentawai telah terangkat pada masa yang berbeda dari kepulauan nias dan enggano. Karena bukit-bukit dan punggung di pulau sibeurit sama tinggi, pulau siberut mungkin dulu terangkat sebagai permukaan yang relative datar, walaupun di beberapa daerah ada hamparan-hamparan endapan yang telah terbalik dan terbenam secara vertical.

Proses geologis tersebut berlanjut dengan proses penenggelaman yang berlangsung sepanjang pantai timur, juga dibagian terdalam dari lembah/cekungan  mentawai. Proses penenggelaman  ini terlihat dari garis pantai timur yang sangat tidak beraturan, dengan banyak teluk, tanjung, pulau kecil, dan batu karang, bahkan beberapa diantaranya membentuk  “pagar karang palsu” . sebaliknya pantai barat agak lurus dan seperti digaris dengan pantai pasir yang luas dengan karang terjal hamper sama panjangnya .  pantai barat langsung berhadapan dengan ombak yang memecah dari samudera indonesi, mempunyai sedikit karang , dan umumnya tidak dapat dijangaku oleh kapal .

Topografi

Kawasan TN siberut bervariasi dari datar, berawa-rawa sampai, berbukit dan belereng curam. Dataran rendah sebagian  besar terletak di sebelah timur yaitu terdiri dari rawa, gambut, pemukiman, dan perlandang dengan tingkat kelereng  0-15. Wilayah perbukitan terdapat di bagian barat , kelereng bervariasi antara 40-75% dengan puncak tertinggi 384 m dpl .

Iklim

Pulau siberut mempunyai iklim khatulistiwa yang panas dan lembab. Curah hujannnya tinggi dan tidak ada musim kemarau yang cukup lama. Rata-rata curah hujan per tahun adalah 3.320 m. suhu dan kelembaban relative konstan dengan kelembaban berkisar antara 91-95%, suhu berkisar antara 22 Derajat Celcius dan 31 Derajat Celcius.

Biotik

Ekosistem , pulau siberut memiliki tujuh tipe ekosistem yaitu :

1.   Hutan Primer Dipterocarpaceae

2.   Hutan Primer Campuran

3.   Hutan Dipterocarpaceae

4.   Hutan Rawa Air Tawar

5.   Hutan Mangrove

6.   Hutan Rawa Sagu

7.   Hutan Pantai

  Flora Dan Fauna

Diperkirakan  15% tumbuhan di TN siberut merupakan spesies endemic, antara lain Mesua Cathairinae (Clusiaceae), Diospyros brevicalyx (Ebenaceae), Aporus quadrangularis (Euphorbiaceae), Baccaurea dulcis (Euphorbiaceae), Drypetes Subsymmetrica (Euphorbiaceae), dan Horsfieldia macrothyrsa (myristicaceae). Dan fauna , mamalia terdapat sekitar 28 spesies mamalia, 65% diantaranya bersifat endemic pada tingkat genus. Beberapa primata endemic siberut diantaranya bilou atau siamang kecil (Hylobates klosii), joja atau lutung mentawai (presbytis potenziani siberut), simakobu (Concolis concolor), bokoi atau beruk mentawai (Macaca paagensis), serta 4 jenis bajing endemik. Burung dari 106 jumlah burung  yang telah tercatat siberut, sekitar 13 jenis (12%)  memiliki subspecies , satu-satunya jenis burung endemik di pulau ini adalah celepuk mentawai (Otus mentawai). Reptil, ikan, dan amphibi terdapat 21 jenis mreptil salah satunya merupakan jenis endemik yaitu dari jenis katak (Rana sigtana ssiberut). Serangga berdasarkan hasilnya inventarisasi balai taman nasional siberut tahun 1999, teridentifikasi 54 family serangga yang termasuk ke dalam 11 ordo, berdasarkan jumlah tersebut maka si berut terdapat 29,4% ordo dan 5,9% family dari serangga yang terdapat di dunia.

Obyek Wisata Alam

Perjalanan  Wisata Alam ke taman nasional ini belum banyak dilakukan oleh pengunjung, selama ini obyek utama bagi pengunjung minat khusus adalah budaya masyarakat mentawai yang hidup secara tradisional tetapi dapat serasi berdampingan dengan alam. Masyarakat tersebut berada di dalam dan  sekitar  kawasan taman nasional. Dalam banyak hal , masyarakat mentawai merupakan salah satu dari suku bangsa Indonesia yang masih mempertahankan budaya nenek monyangnya dan sebagian besar kepercayaan animisme . kegiatan socialnya dipusatkan disekitar “UMA”, yaitusuatu rumah bersama berukuran panjang yang dihuni oleh beberapa keluarga yang mais satu keturunan. Petualangan di TN siberut merupakan kombinasi perjalanan dengan berperahu, berjalan kaki di jalur berlumpur, menikmati keindahan alam hutan tropika termasuk pengamatan tumbuhan/satwa. Mandi di air terjun dan mengamati langsung kehidupan masyarakat asli. Perjalanan ke pulau siberut, termasuk penyediaan pemandu wisata, biasanya diatur oleh biro-biro perjalanan dari padang atau bukit tinggi termasuk penyediaan pemadu wisata.

Potensi pariwisata berupa daya tarik wisata alam dan budaya yang dapat dinikmati antara lain adalah :

1.      Trecking

2.      Wisata bahari

3.      Pengamatan burung

4.      Pengamatan primata

5.      Penyusuran sungai

6.      Jelajah mangrove

7.       Pendidikan dan penelitian

 Musim Berkunjung Baik
Bulan juli sampai bulan desember

Sarana Dan Prasarana
Kantor pusat informasi, pos jaga, pondok jaga, wisma tamu, bumi perkemahan, jalan
setapak, menara pengamatan, shelter dan lain-lain .

Cara Mencapai Lokasi
Kawasan Taman Nasional Siberut dapat dicapai dari padang (muara padang) ke muara siberut/muara sikabaluan/muara saibu/dengan menggunakan kapal laut regular ( 3 kali seminggu). Kapal berangkat dari pelabuhan muara padang pada malam hari (pukul 19.00), dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 10 jam.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive