TUNGGU 5DETIK LALU KLIK SKIP AD / LEWATI DI POJOK KANAN ATAS
A. Pengertian
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di
air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan
untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan
kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, di
danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat
karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Renang adalah olahraga yang melombakan
kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah
gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang
memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan
tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang
semifinal maju ke babak final.
B. Sejarah
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman
prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang
perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang
berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua
mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang
menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab
(Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta
Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor
bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau
Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar
tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar
peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen
memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan
renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku
Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam
Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor
baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de
Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan
salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun
1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang
Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya
didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan
Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927.
Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam
kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet
Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang
Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin
1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai
anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang
Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.
C. Macam- Macam Gaya Berenang
1. Gaya Bebas
Gaya bebas
yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. ke-2 belah tangan
dengan bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sesaat ke-2
belah kaki dengan bergantian dicambukkan naik turun ke atas serta ke bawah.
pada saat berenang gaya bebas, posisi muka menghadap ke permukaan air. pernapasan
dikerjakan waktu lengan digerakkan ke luar dari air, waktu tubuh jadi miring
serta kepala berpaling ke samping. pada saat mengambil napas, perenang dapat
memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. dibanding gaya berenang yang lain,
gaya bebas adalah gaya berenang yang dapat bikin tubuh melaju lebih cepat di
air. gaya bebas adalah gaya yang tidak terikat dengan tehnik-teknik dasar
spesifik. gaya bebas dikerjakan dengan beragam macam gerakan didalam berenang
yang dapat bikin perenang bisa melaju didalam air. hingga gerakan didalam gaya
bebas dapat di pakai oleh sebagian orang, baik yang telah terlatih ataupun
beberapa pemula.
2. Gaya Dada / Gaya Katak
Gaya dada
adalah gaya berenang sangat popular untuk renang rekreasi. posisi tubuh stabil
serta kepala bisa ada di luar air kurun waktu yang lama. gaya dada atau gaya
katak ( gaya kodok ) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air, tetapi tidak sama dari style bebas, batang tubuh senantiasa didalam
situasi terus. ke-2 belah kaki menendang ke arah luar sesaat ke-2 belah tangan
diluruskan di depan. ke-2 belah tangan di buka ke samping layaknya gerakan
membelah air supaya badan maju lebih cepat ke depan. gerakan tubuh mengikuti
gerakan katak tengah berenang hingga dimaksud gaya katak. pernapasan dikerjakan
saat mulut ada di permukaan air, sesudah satu kali gerakan tangan-kaki atau 2 x
gerakan tangan-kaki. didalam pelajaran berenang, perenang pemula studi gaya
dada atau style bebas. diantara ketiga nomer renang resmi yang diatur federasi
renang internasional, perenang gaya dada yaitu perenang yang
selambat-lambatnya.
3. Gaya Punggung
Pada saat berenang gaya punggung, orang
berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. posisi muka ada
diatas air hingga orang gampang mengambil napas. tetapi perenang cuma bisa
lihat atas serta tidak dapat lihat ke depan. pada saat berlomba, perenang
memperkirakan dinding pinggir kolam hitung jumlah gerakan. didalam gaya
punggung, gerakan lengan serta kaki sama dengan gaya bebas, tetapi dengan posisi
tubuh telentang di permukaan air. ke-2 belah tangan dengan bergantian
digerakkan menuju pinggang layaknya gerakan mengayuh. mulut serta hidung ada di
luar air hingga gampang mengambil atau buang napas dengan mulut atau hidung.
pada saat berlomba, tidak sama dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada,
serta gaya kupu-kupu yang seluruhnya dikerjakan diatas balok start, perenang
gaya punggung lakukan start dari didalam kolam. perenang menghadap ke dinding
kolam dengan ke-2 belah tangan memegang besi pegangan. ke-2 lutut ditekuk
diantara ke-2 belah lengan, sesaat ke-2 belah telapak kaki bertumpu di dinding
kolam. gaya punggung yaitu gaya berenang yang telah dikenal sejak zaman kuno.
pertama kali diperlombakan di olimpiade paris 1900, gaya punggung adalah gaya
renang tertua yang diperlombakan sesudah gaya bebas.
4. Gaya Kupu-Kupu
Gaya
kupu-kupu atau gaya dolfin yaitu di antara gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. ke-2 belah lengan dengan berbarengan ditekan ke
bawah serta digerakkan ke arah luar sebelum saat diayunkan ke depan. sesaat
ke-2 belah kaki dengan berbarengan menendang ke bawah serta ke atas layaknya
gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. hawa dihembuskan kuat-kuat dari mulut
serta hidung sebelum saat kepala nampak dari air, serta hawa dihirup melalui
mulut saat kepala ada di luar air. Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, serta adalah gaya berenang sangat baru.
tidak sama dari renang gaya yang lain, perenang pemula yang studi gaya
kupu-kupu butuh waktu lebih lama untuk pelajari koordinasi gerakan tangan serta
kaki. berenang style kupu-kupu juga menuntut kemampuan yang semakin besar dari
perenang. kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan ke-2 belah tangan
dengan berbarengan. perenang tercepat style kupu-kupu bisa berenang lebih cepat
dari perenang gaya bebas. dibanding didalam gaya berenang yang lain, perenang
gaya kupu-kupu tidak bisa menutupi tehnik gerakan yang jelek eluarkan tenaga
yang semakin besar.
D.Teknik Dasar Dalam Berenang
1.
Pernafasan
Salah satu keberhasilan
dalam berenang kita dapat mengatur nafas dengan baik. Pertama berdirilah
dipinggir kolam dengan rendah dan wajah anda tetap dipermukaan air. Tarik nafas
melalui mulut tahan beberapa saat dan kemudian masukkan kepala anda ke dalam
air dan hembuskan nafas anda melalui hidung. Lakukan latihan ini secara
perlahan sebanyak 10 sampai 15 kali setiap anda selesai melakukan gerakan atau
latihan. Ulangi latihan tersebut sehingga menemukan irama anda sendiri.
2.
Meluncur
Meluncur
merupakan gerakan tubuh secara horizontal dibawah permukaan air.
Pertama-tama turunlah dalam kolam yang dangkal dan membelakangi dinding
kolam. Tempelkan salah satu telapak kaki anda (kanan atau kiri) di dinding
kolam dengan jari-jari kaki menghadap ke bawah sebagai tolakan untuk meluncur.
Dorong badan melalui tolakan kaki tersebut dan meluncurlah sejauh mungkin
dengan tangan sejajar di depan. Kepala diusahakan masuk dalam air sehingga
kuping sejajar dengan lengan tangan. Lakungan gerakan ini sebanyak 10 sampai 15
kali untuk menemukan keseimbangan tubuh anda.
3.
Mengambang/Mengapung
·
Mengambang Terlentang
Mengambang terlentang
dilakukan dengan cara tarik ke belakang sampai dngan kuping terendam dalam air.
Regangkan kedua tangan bentuk siku-siku.pergelangan tangan tetap lurus dan
rileks
·
Mengambang Tegak Lurus Secara Vertikal
Mengambang tegak lurus
secara vertical paling lazim digunakan yaitu gerakan tubuh dengan posisi tubuh
tegak lurus dibawah permukaan air dan kepala tetap diatas permukaan air sebatas
dagu, sedangkan untuk gerakan tangan dan kaki digerakan untuk keseimbangan agar
tubuh tetap melayang dipermukaan air.
4.
Pengenalan
Air
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang
baru pertama kali belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa
takut terhadap air dan mengenal sifat – sifat air seperti basah, dingin, dan
sebagainya. Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau
yang lain
E. Hal
– hal yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berenang
Hal-hal yang harus dilakukan
sebelum berenang, adalah :
•
Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat
berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan badan
(senam kecil) atau dengan berlari – lari kecil.
•
Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh dapat
menyesuaikan dengan suhu air.
•
Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan
lainnya.
•
Ukurlah kemampuan diri atau disesuaikan dengan kemampuannya.
•
Memakai pakaian renang yang berwarna (tidak putih) karena air kolam dapat
menyebabkan pakaian berwarna putih berubah menjadi kekuning – kuningan
(mangkak)
•
Berjalan – jalan terlebih dahulu di dalam kolam dengan kedalaman yang cocok
merupakan kesenangan yang menarik.
•
Jangan berenang dalam keaddan perut kosong atau terlalu kenyang. Karena dalam
berenang diperlukan banyak tenaga dan apabila perut terlalu kenyang maka beban
tubuh menjadi lebih berat.
Hal – hal yang harus dilakukan sesudah berenang :
•
Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di
dalam kolam renang biasanya kotor.
•
Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat –
loncat atau dengan cara yang lain.
•
Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)
•
Istirahat cukup
•
Makan cukup
F. Perlombaan Renang
1. Fasilitas dan Peralatan
a. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek
adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang
kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai
dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding
kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah
1,0 m.
b.
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di
luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan
dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas
tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan
dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan
menurut warna: hijau untuk lintasan 1
dan 8, biru untuk lintasan
2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4
dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat
diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat
ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati
lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c.
Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh
pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan
sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis.
Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai
di Pan-American Games 1967 diWinnipeg, Kanada.
d.
Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk
menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai
catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran
balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin.
Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
2. Peraturan perlombaan dalam renang
Pada
nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan
posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada
nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap
ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok
start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan
kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga
dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit
start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok
start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet).
Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam
bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila
perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai,
tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
3. Nomor Perlombaan
Perlombaan
renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya
dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
·
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m
(putri), 1500 m (putra)
·
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
·
Gaya punggung: 100 m, 200 m
·
Gaya dada: 100 m, 200 m
·
Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
·
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
·
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
·
Marathon 10 km.
Federasi
Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
·
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m,
1500 m
·
Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
·
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
·
Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
·
Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan
pendek), 200 m, 400 m
·
Gaya ganti estafet: 4×100 m
·
Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]
Pada
nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara
bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung,
gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m,
perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada
nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang
yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya
punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri
oleh perenang gaya bebas.
G.Manfaat Berenang
1. Membentuk
otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada
tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung,
pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air,
tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang
mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan
kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama
tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan
paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam
air.
3. Menambah
tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih
tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih
pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk
berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat.
Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih
panjang.
5. Membakar
kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air.
Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara
efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self
safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat
mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air
(jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan
stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran
lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu
meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih
adem, badan pun bebas gerah.
H.Macam – macam Cedera Renang
1. Memar
Memar
adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan
di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah
dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya. Memar ini menimbulkan
daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang
cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma . Nyeri
pada memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang
sampai berat.
Adapun
memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut
dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar dan
memungkinkan luka sayat
2. Keram Otot
Kram
otot adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot atau sekelompok
otot dan mengakibatkan rasa nyeri, penyebab kram adalah otot yang terlalu
lelah, kurangnya pemanasan serta peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah
yang menuju ke otot sehingga menimbulkan kejang.
Penyebab terjadinya kram:
·
otot terlalu lelah
·
pada waktu berolahraga terjadi proses
pembakaran yang menghasilkan sisa metabolik yang menumpuk berupa asam laktat
kemudian merangsang otot/ saraf hingga terjadi kram.
·
kurang pemanasan (Warming Up) serta
pendinginan (Cooling Down).
·
Adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju
keotot, sehingga menimbulkan kejang.
Kram yang mungkin terjadi yaitu:
·
Otot Perut (Abdominal)
·
Otot betis (Gastrocnenius)
·
Otot paha belakang (Hamstring)
·
Otot telapak kaki
3. Pendarahan
Perdarahan
terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma pukulan atau
terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga renang ialah
pendarahan pada hidung, mulut dan kulit.
4.
Luka
Menurut
Hartono Satmoko , luka didefinisikan sebagai suatu ketidaksinambungan dari
kulit dan jaringan dibawahnya yang mengakibatkan pendarahan yang kemudian dapat
mengalami infeksi. Luka dapat dibagi menjadi
(1)
Luka lecet (Abrasi): cedera goresan pada kulit.
(2)
Lepuh: cedera gesekan pada kulit. Seluruh tubuh mempunyai kemungkinan besar
untuk mengalami luka, karena setiap perenang akan melakukan kontak langsung
pada saat latihan dan bisa juga luka karena peralatan yang dipakai.
Penyebab Cedera
Olahraga
Beberapa
faktor penting yang ada perlu diperhatikan sebagai penyebab cedara olahraga.
1.
Faktor olahragawan/olagragawati
a.
Umur
Faktor
umur sangat menentukan karena mempengaruhi kekuatan serta kekenyalan jaringan.
Misalnya pada umur 30-40 tahun raluman kekuatan otot akan relative menurun.
Elastisitas tendon dan ligament menurun pada usia 30 tahun. Kegiatan-kegiatan
fisik mencapai puncaknya pada usia 20-40 tahun.
b.
Faktor pribadi
Kematangan
(motoritas) seorang olahraga akan lebih mudah dan lebih sering mengalami cedera
dibandingkan dengan olahragawan yang sudah berpengalaman.
c.
Pengalaman
Bagi
atlit yang baru terjun akan lebih mudah terkena cedera dibandingkan dengan
olahragawan atau atlit yang sudah berpengalaman.
d.
Tingkat latihan
Betapa
penting peran latihan yaitu pemberian awal dasar latihan fisik untuk
menghindari terjadinya cedera, namun sebaliknya latihan yang terlalu berlebihan
bias mengakibatkan cedera karena “over use”.
e.
Teknik
Perlu
diciptakan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Dalam melakukan teknik
yang salah maka akan menyebabkan cedera.
f.
Kemampuan awal (warming up)
Kecenderungan
tinggi apabila tidak dilakukan dengan pemanasan, sehingga terhindar dari cedera
yang tidak di inginkan. Misalnya : terjadi sprain, strain ataupun rupture
tendon dan lain-lain.
g.
Recovery period
Memberi
waktu istirahat pada organ-organ tubuh termasuk sistem musculoskeletal setelah
dipergunakan untuk bermain perlu untuk recovery (pulih awal) dimana kondisi
organ-organ itu menjadi prima lagi, dengan demikaian kemungkinan terjadinya
cedera bisa dihindari.
h.
Kondisi tubuh yang “fit”
Kondisi
yang kurang sehat sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahrag, karena kondisi
semua jaringan dipengaruhi sehingga mempercepat atau mempermudah terjadinya
cedera.
i.
Keseimbangan Nutrisi
Keseimbangan
nutrisi baik berupa kalori, cairan, vitamin yang cukup untuk kebutuhan tubuh
yang sehat.
j.
Hal-hal yang umum
Tidur
untuk istirahat yang cukup, hindari minuman beralkohol, rokok dan yang lain.
2.
Peralatan dan Fasilitas
Peralatan
: bila kurang atau tidak memadai, design yang jelek dan kurang baik akan mudah
terjadinya cedera.
Fasilitas
: kemungkinan alat-alat proteksi badan, jenis olahraga yang bersifat body
contack, serta jenis olahraga yang khusus.
3.
Faktor karakter dari pada olahraga tersebut
Masing-masing
cabang olahrag mempunyai tujuan tertentu. Missal olahraga yang kompetitif
biasanya mengundang cedera olahraga dan sebagainya, ini semua harus diketahui
sebelumnya.